Rabu, 24 April 2013

KLASIFIKASI PAKAN TERNAK


KLASIFIKASI PAKAN TERNAK
Bahan pakan adalah sesuatu yang bisa dimakan, dicerna seluruh/sebagian tubuh dan tidak menggangu kesehatan ternak yang memakannya.

Zat makanan

Komponen dari bahan makanan yang dapat dicerna/diserab dan digunakan dalam tubuh ternak yang terdiri dari:
- air
- karbohidrat
- protein
- lemak
- vitamin
- mineral

Pakan diklasifikasin berdasarkan :
- asalnya
- bentuk fisiknya
- kandungan ZM dominan dan fungsinya (SI)


Klasifikasi Berdasarkan Asalnya:
1. Pakan nabati : pakan yang berasal dari tumbuhan/tanaman
- kandungan karbohidrat tinggi
- kualitas proteinnya lebih rendah dari pakan hewani
- Fospor berada dalam ikatan asam fitat
- contoh : jagung bungkil kedele, dedak, rumput, bungkil, kelapa dll.

2. Pakan hewani : pakan yang berasal dari hewan
- kandungan dan kualitas proteinnya tinggi
- kandungan lemak cukup tinggi
- kandungan mineral cukup tinggi
- contoh : tepung ikan, tepung bekicot, cacing tanah, tepung buku, tepung darah dll.


Klasifikasi Berdasarkan Bentuk
1. Bahan makanan bentuk asli
- diberikan pada ternak seperti bentuk asalnya dalam keadaan segar dan biasanya dicincang/potong-potong lebih dahulu.
- contoh: umbian, hijauan, empelur sagu, dll.

2. Bahan makanan bentuk tepung dan remah (mash)
- hasil penggilingan atau olahan
- contoh : jagung halus, tp. Ikan, dedak halus, dll.

3. Bahan makanan bentuk crumble dan pellet
- modifikasi dari bentuk tepung berbentuk slinder (pellet) dan bentuk cairan (crumble)
- dilakukan pemadatan dan pencetakan pakan tepung menjadi butiran2...

4. Bahan makanan bentuk butiran
- bentuk asli atau pecahan kasar dari buah sercelia dan leguminansia
- contoh : jagung pecah, padi, juwawut, kacang hijau, dll.


Berdasarkan kandungan ZM dominan Standar Internasional:

1. Bahan Pakan Sumber Energi
Bahan makanan yang menangdung BETN yang tinggi

2. Bahan Pakan Sumber Protein
Bahan makanan asal tumb/hewan mengandung PK≥20 % BK

3. Bahan Pakan Sumber Vitamin

4. Bahan Pakan Sumber Mineral

5. Hijauan Segar (pasture)
Bahan makanan asal tumbhan dgn kadar air 50-0% dan 5K>18%

6. Hijuan kering (forage/ Roughage kering/ hay)
Bahan makanan yg dikeringkan dan 5K>18%

7. Kelas Silase
Bahan makan asli tnman yg merupakan produk fermentasi dlm keadaan an aerob pada tempat silo

8. Bahan makan additive
Bahan makanan yang ditambah dalam jumlah sedikit, dengan tujuan untuk memacu pertumbuhan, pengobatan dll.


Bahan Pakan Sumber Energi :
Pakan yang mengandung karbohidran (BETN)
- jenis butiran
- jenis umbian
- hasil ikutan dan limbah industri

Pakan sumber Protein : PK > 20%
- nabati
- hewani

Pakan Sumber Vitamin,
- mengandung satu atau lebih jenis-jenis vitamin dalam jumlah yang cukup besar
- Bisa nabati, hewani, maupun sintesis
- Pkn hewani : kaya akan vitamin A,D,E, niasin, asam pantotenat, dan asam folat.
- Pkn nabati : kaya akan vitamin K, C, B1, B2, B6, biotin, asam folat, dan prekuesor, vitamin A.
- Feed suplement: baik sintesis maupun isolasi dari sumbernya.

Pakan Sumber Mineral
- mengandung satu atau lebih jenis2 mineral dalam jumlah ckp besar
- umumnya dari hewani, batuan alam, dan mineral alami
- dari hewani: tepung kerang, tepung tulang, tepung ikan, tepung pensi, cangkang bekicot, dll.
- Mineral alami: batu kapur (limestone), CaCO3, kalsium fosfat, fospal koloidad, NaCl


A. Hay
- dibuat karena hijauan sedang surplus
- dibuat untuk dimanfaat di musim kemarau (atau dingin)
- tanaman dipotong sebelum masa berbunga, utk kmudian dikeringkan
- dengan demikian kualitas gizi hay baik
- dilakukan dengan cara pengiringan yang cepat
- menggunakan cahaya matahari yang minimal
- dikeringkan diatas para – para yg diberi atap. Hijauan yg dikeringkan harus sering dibolak balik
- dalam proses pemubuatan hay, hijauan harus dihindari dari terkena air hujan.

B. Jerami
- hasil ikutan tanaman setelah dipanen (produk utama: jagung, padi, sorghum, gandum, dll)
- kualitasnya rendah karena tanaman tersebut telah tua (buahnya telah masak)
- Sehingga serat kasarnya tinggi, mengandung lignin yang tinggi, proteinnya rendah.

Silase Adalah hijauan segar yang diawetkan dg cara penyimpanan pada keadaan anaerob di dalam silo. (Silo = tempat pembuat dan penyimpan silase)

Enilase = proses pembuatan silase; terjadi karena aktivitas bakteri penghasil asam laktis (lasktisi acid, streptococcus lactis) pada pH 4 dan kondisi anaerob.

Proses enilase, terjadi karena enzim yang dihasilkan bakteri akan mendegradasi karbohidrat dan protein bahan (rumput/hijauan ) Sewaktu proses enilase berlangsung, udara dalam silo makin berkurang (oksigen semakin habis) sehingga terciptanya suasana anaerob. Keadaan anaerob memungkinkan silase menjadi awet untuk disimpan beberapa bulan karena dalam kondisi ini jamur tidak pernah tumbuh.


Feed Additive
- senyawa yang dibutuhkan tidak sebagai zat makanan, melainkan untuk tujuan lain yg ditambahakan ke dlm ransum.
- contoh: Antibiotik
- urea tidak dianggap sebagai feed additive karena menyediakan sumber protein ransum (dlm bentuk nitrogen)
- Additives digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memperbaiki kesehatan
- feed additives digunakan dalam jumlah kecil
- dapat menyebabkan toksiitas dan akumulatif residu pada produk akhir
- industri pakan menggembangkan premix untuk penggunaan yang aman dan efektif


Pengaruh feed additive

- Primary Effects
Meningingkatkan efesiensi ransum dan/atau pertambahan berat badan

- Secondary Effects
Menurunkan asiodosis, coccidiosis, kembung, abses hati, suppres estrus dan control foot rot.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar