Rabu, 24 April 2013

PERKANDANGAN AYAM PETELUR


PERKANDANGAN AYAM
I.                  PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dewasa ini kebutuhan telur dalam negeri terus meningkat sejalan dengan peningkatan pola hidup manusia dalam meningkatkan kebutuhan akan protein hewani yang berasal dari telur. Selain itu juga adanya program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat terutama anak-anak. Kebutuhan akan telur yang terus meningkat tidak diimbangi dengan produksi telur yang besar sehingga terjadilah kekurangan persediaan telur yang mengakibatkan harga telur mahal.
Untuk beternak ayam petelur , perlu diperhatikan bangunan yang akan didirikan yaitu berupa kandang bagi ayam petelur. Kandang bagi ayam petelur banyak macamnya baik dari jenis bahannya,konstruksi,letak kandang,tujuan pengusahaan dan lain sebagainya.melihat beberapa perkembangan akan ayam petelur yang semakin banyak dalam pengembanganya.
Maka harus diperhatikan mengenai model  dan konstruksi kandang yang akan dibuat guna kenyamanan dan produksi ayam ras petelur.maka daripada itu dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai berbagai macam jenis kandang ayam ras petelur serta berbagai keunggulan dan kelemahan dari berbagai macam kandang tersebut.
1.2.Tujuan Dan Manfaat
a.      Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian kanadang ?
2.      Mengetahui sistem perkandangan yang baik dalam peternakan ?
3.      Untuk mengetahui fungsi kandang ?
4.      Untuk mengetahui seperti apa mendesain kandang ?

a.    Manfaat
Adapun Manfaatdari makalah ini adalah:
1.      Dapat menmbah pengetahuan dan wawasan pembaca maupun penulis mengenai perkandangan ayam petelur itu sendiri
2.      Mahasiswa dapat mengaplikasikannya baik itu dalam praktikum maupun penelitian yang sifatnya dapat menambah dan membangun perkandanga ayam petelur dengan baik.
3.      Dapat menjadi referensi ataupun acuan tambahan bagi pembaca guna perkembangan ilmu tenang perkandangan ayam petelur itu sendiri.













II.               PEMBAHASAN
2.1.Kandang Ayam Ras Petelur
                        Kandang ibarat rumah bagi kehidupan manusia. Apabila rumah  tidak nyaman, aman, sehat mana mungkin kita betah tinggal di dalamnya. Begitu juga dengan unggas kita, tidak akan menampilkan produksi terbaiknya kalau kandang yang ditempati kurang memenuhi persyaratan kandang. Salah satu alternatif untuk menunjang keberhasilan usaha yang baik adalah dengan penyediaan kandang yang layak.
Namun daripada itu untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.
2.2.Model Perencanaan Kandang
Berdasarkan model konstruksinya, ada tiga bentuk kandang yang dapat digunakan untuk pemeliharaan ayam ras petelur secara intensif, yaitu sebagai berikut.
2.2.1.      Kandang Postal
Merupakan kandang yang tidak disertai dengan halaman umbaran yang beralaskan liter, sehingga dalam pemeliharaannya ayam tidak dilepas dan selalu terkurung sepanjang hari di dalam kandang. Kebutuhan luas kandang per meter persegi adalah untuk 4-5 ekor ayam. Kelebihan menggunakan model postal adalah lebih menghemat tempat karena tanpa halaman umbaran, menghemat biaya, dan pembuangan kotoran lebih mudah. Kelemahannya adalah pemeriksaan kesehatan terhadap ayam sakit lewat kotoran menjadi sulit, jika ada ayam yang sakit dapat menular cepat, sering timbul perkelahian, bila liter dalam keadaan lembab dapat menimbulkan penyakit.

2.2.2.      Kandang Ren
Kandang yang dibangun sebagian merupakan tempat yang tertutup untuk tempat bertelur dan berteduh, dan sebagian lain adalah tempat yang terbuka yang dibatasi oleh pagar yang merupakan halaman umbaran. Kepadatan populasi per meter persegi adalah untuk 1 ekor ayam. Kelebihan model ini adalah dapat memperoleh sinar matahari pagi. Kelemahannya adalah kurang ekonomis, produktivitas masing-masing ayam sulit diketahui, bila ada ayam yang sakit dapat menular dengan cepat.
2.2.3.      Kandang Bateray
Merupakan kandang yang berbentuk sangkar empat persegi panjang yang disusun berderet-deret memanjang bertingkat dua ataupun bertingkat tiga, dan setiap sangkar (ruangan) hanya menampung satu ekor ayam. Lantai kandang merupakan bilah-bilah bambu ataupun kawat yang disusun tidak rapat agar kotoran ayam dapat langsung jatuh ke tanah. Ukuran luas sangkar kandang untuk satu ekor ayam adalah panjang 45 cm, lebar 25 – 30 cm dan tinggi 40 – 45 cm. Pintu kandang terletak di bagian muka, pada sisi yang berukuran 40 – 45 cm x 25 30 cm. Model kandang ini paling sesuai dengan dan efektif untuk daerah tropis yang panas dan lembab seperti di Indonesia, serta cocok untuk lahan yang sempit. .
Contoh Kandang Bateray
GL-1
Terdiri dari 4 lokal dan tiap lokal dapat ditempati 1-2 ekor ayam

Ukuran kandang:
  • Tinggi bagian depan : 34 cm
  • Tinggi bagian belakang : 28 cm
  • Lebar : 35 cm
  • Panjang : 120 cm
  • Bahan : Kawat besi (BWG 10/12)
GL-2
Terdiri dari 6 lokal dan per lokal dapat ditempati satu ekor ayam
Ukuran kandang:
  • Tinggi bagian depan : 34 cm
  • Tinggi bagian belakang : 28 cm
  • Lebar : 35 cm
  • Panjang : 120 cm
  • Bahan : Kawat besi (BWG 10/12)
2.3.Tipe Kandang Terbuka
Tipe kandang terbuka yang dapat kita temui pada peternakan ayam petelur di Indonesia umumnya ada 3 bentuk, yaitu tipe V , type AA dan tipe W. kandang type V biasanya berisi 4 atau 6 lajur / kandang. Type AA berisi 8 lajur/kandang dan tipe W berisi 8 lajur/ kandang
Kelebihan type V berisi 4 lajur adalah sirkulasi udara lebih lancar, intensitas cahaya matahari yang masuk lebih optimal dan produksi telur lebih baik. Kelemahannya, populasi ayam kurang maksimal dibandingkan tipe V berisi 6 lajur.
http://i696.photobucket.com/albums/vv324/hokage5056/kandangtypeV.jpg
Dikandang type V berisi 6 lajur, sirkulasi dan intensitas cahaya matahari cukup baik tapi kandang tersebut mudah rusak. Selain itu, penanganan managemennya seperti pemberian pakan , minum serta vaksinasi lebih sulit dikerjakan karena batre lajur atas sulit dijangkau. Karenanya karyawan yang bekerja dikandang harus menginjak kandang lajur bawah untuk memberi makan kandang lajur atas.
http://i696.photobucket.com/albums/vv324/hokage5056/kandangtipevenamlajur.jpg
Kandang type AA yang berisi 8 lajur memuat populasi lebih banyak dan intensitas cahaya mataharui yang masuk cukup baik.
http://i696.photobucket.com/albums/vv324/hokage5056/kandangaa.jpg
Kandang type W juga bisa memuat populasi lebih banyak tetapi sirkulasi udara di lajur bagian tengah kurang baik. Karena itu, kotoran ayam lebih lama mongering disbanding ayam type V, sehingga kandungan amoniak cukup tinggi akibatnya pernafasan ayam terganggu dan mempengaruhi produksi telur.
http://i696.photobucket.com/albums/vv324/hokage5056/kandangtypew.jpg
2.4.Tipe Kandang Berdasarkan Lantai (Postal)
Berdasarkan tipe lantai (postal) kandang terbagi 2 yaitu :
·         Tipe Lantai Tanah atau Disemen (Litter)
·         Kandang Panggung (slat).

1.      Tipe Lantai Tanah Atau Disemen ( Liter )
Pemelihan lantai kandang sebaiknya memperhatikan periode umur ayam. Berikut ini anjuran saya tentang pemakaian type kandang.
a). Masa starter (0-5 minggu) Menggunakan kandang Litter
b). Masa grower (5-10 minggu) dapat menggunakan kandang litter  akan tetapi lebih baik menggunakan kandang batre (bisa dari bahan kawat atau bamboo) supaya pertumbuhan ayam lebih seragam.
c). Masa developer (10-16 minggu) lebih baik menggunakan kandang batre
d). Masa layer atau produksi (diatas 16 minggu) menggunakan kandang batre
Hal-hal yang diperhatikan pada kandang  berdasarkan tipe lantai
1.      Litter (alas lantai)     
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
2.      Tempat bertelur       
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan.         
Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
3.      Tempat bertengger  
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
4.      Tempat makan, minum dan tempat grit    
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
·         Beberapa keuntungan kandang model lantailantai tanah atau disemen (litter)adalah sebagai berikut :
  1. Lebih menghemat tempat dan dapat dibuat bertingkat.
  2. Produktivitas masing-masing ayam mudah diketahui.
  3. Pengawasan kesehatan ayam lebih terjamin.
  4. Penyebaran atau penularan penyakit secara luas dapat dicegah.
  5. Energi yang dikeluarkan lebih sedikit, sehingga ayam dapat berproduksi maksimal.
  6. Mencegah kerusakan telur dari pematukan.
  7. Mencegah terjadinya kanibalisme.
  8. Memudahkan pemeliharaan seperti pemberian pakan, minum dan lain-lain.
  9. Memudahkan dalam pengambilan telur.
·         Beberapa kelemahan pada kandang Model lantai lantai tanah atau disemen (litter)adalah sebagai berikut:
  1. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat kandang lebih besar.
  2. Persentase telur pecah lebih tinggi bila alas kandang tidak diberi bahan yang empuk.
  3. Sering banyak lalat bila kandang sempit dan tertutup, serta terlambat membuang kotoran.
4.      kandang dan peralatan untuk ayam petelur


2.      Kandang panggung (slat).
http://info.medion.co.id/images/stories/infomedion/tatalaksana/2012/april/sup2_gambaran%20umum.jpg
Beberapa Keuntungan Kandang Model Pangguang Adalah Sebagai Berikut.
  1. Sirkulasi udara sangat bagus
  2. Mudaha dalam membersih kandang
  3. Produktivitas masing-masing ayam mudah diketahui.
  4. Pengawasan kesehatan ayam lebih mudah.
  5. Penyebaran atau penularan penyakit secara luas dapat dicegah.
  6. Energi yang dikeluarkan lebih sedikit, sehingga ayam dapat berproduksi maksimal.
  7. Mencegah kerusakan telur dari pematukan.
  8. Mencegah terjadinya kanibalisme.
  9. Memudahkan pemeliharaan seperti pemberian pakan, minum dan lain-lain.
  10. Memudahkan dalam pengambilan telur.

Beberapa kelemahan pada kandang model panggung adalah sebagai berikut:
1.      Membutuhkan lahan yang luas
2.      Biaya yang dikeluarkan untuk membuat kandang besar.
  1. Persentase telur pecah lebih tinggi bila alas kandang tidak diberi bahan yang empuk.
  2. Sering banyak lalat bila kandang sempit dan tertutup, serta terlambat membuang kotoran.
Bentuk-bentuk kandang  Ayam petelur berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua:
1)      Sistem kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor ayam petelur;
2)       Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dengan sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang untuk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dalampeternakan ayam petelur komersial.       
2.5.Analisis Biaya  Pembuatan Kandang







2.6.Fungsi dan Syarat  Kandang
1.      Fungsi Kandang
Kandang yang baik dibuat memanjang dari arah Utara ke Selatan dari bahan yang relatif menyerap panas (atap berwarna muda), murah, dan tersedia cukup. Kandang merupakan sarana yang terpenting untuk terselenggaranya usaha peternakan ayam secara intensif. Bagi pengusaha peternakan perlu memahami arti pentingnya fungsi kandang yang dipaparkan sebagai berikut.
a.Memberikan kenyamanan dan melindungi ternak dari panasnya sinar matahari pada siang hari, hujan, angin, udara dingin dan untuk mencegah gangguan seperti predator.
b.Memudahkan tata laksana yang meliputi pemeliharaan dalam pemberian pakan dan minum, pengawasan terhadap ayam yang sehat dan ayam yang sakit.
c.Memudahkan dalam pengambilan telur dan pengumpulan kotoran untuk pupuk kandang.
2. Syarat kandang
Syarat-syarat umum konstruksi kandang ayam ras petelur yang baik dan memenuhi persyaratan kesehatan bagi kehidupan ayam adalah sebagai berikut.
1.      Dinding kandang tidak rapat, harus merupakan celah-celah yang terbuka, dapat dibuat dari dinding kawat atau jeruji bambu.
2.      Tempat kandang harus kering dan bersih.
3.      Posisi kandang dibangun menghadap ke arah Timur, agar kandang mendapat cukup sinar matahari pagi secara langsung dan bila siang hari ayam terhindar dari panas matahari yang merugikan.
4.      Pertukaran udara dalam kandang harus lancar, sehingga diperlukan ventilasi yang cukup.
5.      Kandang dibuat cukup tinggi, minimal 3 meter untuk bagian tengahnya. Tinggi bagian samping minimal 2 meter dan tepi atap panjangnya 1 meter. Lebar dan panjang kandang dapat disesuaikan dengan kondisi lahan dan jumlah ayam yang dipelihara.
6.      Atap kandang dibuat berbentuk huruf A dengan bagian tengah lebih tinggi dan meluncur ke arah samping (untuk kandang model bateray).
7.      Kandang harus tetap bersih, baik yang di dalam maupun yang di luar kandang.




















aq

III.             PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
kandang ayam petelur dapat terbagi dari berbagai macam jenis dan typenya yaitu:
1)      Berdasarkan model konstruksinya, ada tiga bentuk kandang yang dapat digunakan untuk pemeliharaan ayam ras petelur secara intensif:
·         Kandang Postal
·         Kandang Ren
·         Kandang Bateray

2)      Berdasarkan type lantai (postal) kandang terbagi 2 yaitu:
·         type lantai tanah atau disemen (litter) dan
·          kandang panggung (slat).
3)      Berdasarkan bentuk kandang  Ayam petelur berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua,yaitu:
·         System kandang koloni
·         System kandang individual

3.2.Kritik dan Saran
Penulis menyadari makalah ini mungkin masih jauh dengan kata sempurna. Akan tetapi bukan berarti makalah ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih pada suatu saat terhadap makalah tema yang sama. Dan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.kemudian mari kita banyak mempelajari semaksimal mungkin mengenai perkandangan maupun produksi ayam petelur dan mengaplikasikanya dalam kehidupan guna memperbaiki kualitas perekonomian dan peternakan ayam petelur dilingkungan sekitar kita.




























DAFTAR PUSTAKA

Tillman, Antonius Suwanto, 2002, Bioteknologi, Pusat Penerbit Univ. Terbuka Jakarta.
Radiopetra. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. UGM Press. Yogyakarta
Suyitman, S. Jalaluddin, A. Muhammad, N. Muis, Ifradi, N. Jamaran, M. Peto, dan Tanamasni. 2003. Agrostologi. Diktat. Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan UNAND. Padang.
Tillman, A. D,. H. Hartadi, R. Soedomo, P. Soeharto, dan L. soekanto. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah mada university press. Yogyakarta
Yuliarti, N. 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Publisher. Yogyakarta.

1 komentar:

  1. sya pny tnah uk. 50x400... sya ingin mmbuat kndang DOC, baterai n panggung (yg ada kolam ikan d bwahny)... kira2 brp biaya yg dbtuhkn jika sya ingin mmbangun ketigany d lahan sya (pmbangunan tdk menggunakan bambu atau kayu, smua hrus brbahan besi baja profil) n brp estimasi jumlah DOC, telur n ayam pedaging yg dihasilkn prbulan brdasarkn luas tnah tsb(jumlah ekor)? mhon bntuan rincian biayany jika bpk brkenan... krn sya ingin brbisnis ayam kmpung tsb...

    BalasHapus